BATAM (Mk.com) – Sekolah Menengah Kejuruan Suasta (SMKs) Maritim Kota Batam membantah keterlibatan siswanya dalam aksi tawuran yang terjadi di Simpang Lampu Merah Paradise, Batu Aji, pada Jumat, 8 Agustus 2025 malam. Klarifikasi ini muncul menyusul beredarnya video tawuran antar pelajar dimana dalam video tersebut ada yang menyebut keterlibatan pelajar SMK Maritim Batam.
Demikian hal tersebut disampaikan Asep Saiful Karim selaku pembima kesiswaan yang didampingi Cucun Guru kejuruan SMK Maritim Batam saat acara konfresi pers minggu 10 Agustus 2025.
Pihak Sekolah SMKs Maritim, menegaskan bahwa pihaknya siap mempertanggungjawabkan bahwa tidak ada siswa mereka yang terlibat dalam keributan yang viral di media sosial tersebut.
“Saya tegaskan, bahwa tidak ada siswa kami yang terlibat pada tawuran yang terjadi di Simpang Lampu Merah Paradise, Batu Aji, pada Jumat, 8 Agustus 2025 malam lalu” ucap Asep
Lanjut Asep menjelaskan bahwa dari rekaman video yang diterima pihak sekolah, terlihat sejumlah siswa dari SMK lain di Batam melakukan konvoi dan melontarkan kata-kata tidak pantas kepada SMKS Maritim sebelum tawuran terjadi.
“Kami sangat menyayangkan nama sekolah SMKs Maritim selalu terseret dan dijadikan kambing hitam setiap ada kejadian seperti ini,” tegas Asep.
Sementara menurut Cucun Guru Kejuruan SMK Maritim mengatakan bahwa, kegiatan siswa SMK Maritim terakhir Adalah pertandingan futsal antar sekolah menegah yang diadakan oleh batam youth fest 2025 dan pertandingan tersebut berlangsung pada kamis 9 agustus lalu berjalan lancar dan aman.
“Setiap kegiatan siswa, kami selalu mendampingi, bahkan sebelum turun kelapangan, kami para guru dan siswa selalu lakukan brifing agar siswa selalu tertib dan menjaga nama baik sekolah” ucap Cucun
Cucun juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya. Ia berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan konflik serupa saat yang akan datang.
Kapolsek Batu Aji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang, melalui Kanit Reskrim Iptu Andi Pakpahan, membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, pihaknya masih menyelidiki keterlibatan pelajar dari sekolah tertentu.
“Informasi terkait keterlibatan sekolah masih simpang siur. Kami masih berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk pemeriksaan internal,” kata Iptu Andi. (*)








Comment