BATAM (Mk.com) — Institut Teknologi Batam (ITEBA) kembali mencuri perhatian publik setelah berhasil melahirkan sebuah terobosan penting dalam dunia pariwisata digital. Melalui penelitian yang digagas pada tahun 2025, tim dosen dan mahasiswa kampus teknologi tersebut resmi mengembangkan sebuah aplikasi inovatif bernama ReligiGo—platform digital yang dirancang khusus untuk memperkuat promosi dan informasi destinasi wisata religi di Kota Batam.
ReligiGo hadir sebagai jawaban atas kebutuhan wisatawan modern yang menuntut akses informasi cepat, akurat, dan mudah digunakan. Aplikasi ini menyajikan beragam informasi terkait lokasi-lokasi religi di Batam, mulai dari rumah ibadah, situs sejarah, hingga pusat kegiatan keagamaan yang menjadi daya tarik wisata lintas budaya. Dengan tampilan antarmuka yang ramah pengguna, ReligiGo memungkinkan wisatawan menelusuri destinasi berdasarkan peta digital, deskripsi objek, rute perjalanan, hingga rekomendasi kunjungan berbasis minat.
Inovasi ini merupakan hasil penelitian yang dijalankan oleh tim dosen dan mahasiswa ITEBA yang dipimpin oleh Dr. Ir. Ririt Dwiputri Permatasari, S.T., M.SI. selaku ketua peneliti. Tim ini diperkuat oleh dua anggota, yaitu Dr. M. Ansyar Bora, S.T., M.T., dan Luki Hernando, M.Kom., yang turut berperan dalam perancangan arsitektur sistem, analisis kebutuhan pengguna, dan pemetaan digital destinasi wisata.
Selain melibatkan para dosen, riset ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa ITEBA untuk berkontribusi langsung dalam pengembangan teknologi berbasis masyarakat. Mahasiswa yang terlibat dalam tim terdiri dari Teddy Elvaro Siagian, Vinsensius Fendy Kurniawan, Angga Kurniawan, dan Amanda Puspita Sari dari Program Studi Sistem Informasi, serta Hisyam Ma’wa Abdullah dan Erica dari Program Studi Manajemen Rekayasa. Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dapat melahirkan solusi konkret yang berdampak luas.
Ketua tim peneliti, Dr. Ririt, menegaskan bahwa lahirnya ReligiGo merupakan langkah strategis bagi pengembangan wisata religi Batam yang selama ini memiliki potensi besar namun masih kurang terekspos secara digital.
“Wisata religi di Batam memiliki keunikan yang tidak dimiliki daerah lain. Namun tanpa digitalisasi, banyak destinasi justru luput dari perhatian wisatawan. Dengan ReligiGo, kami ingin menghadirkan pengalaman wisata yang lebih terarah, informatif, dan tentu saja lebih mudah diakses,” ujar Ririt.
ReligiGo tidak hanya sekadar aplikasi pemandu wisata, tetapi juga alat promosi digital yang berfungsi menghubungkan pelaku wisata, komunitas keagamaan, dan pengguna dalam satu ekosistem. Setiap destinasi disajikan dengan narasi sejarah, nilai budaya, serta informasi pendukung yang dapat membantu wisatawan merencanakan perjalanan mereka. Integrasi teknologi pemetaan berbasis GIS juga memberikan pengalaman navigasi yang lebih presisi.
Penelitian ini berjudul “Optimalisasi Promosi Destinasi Wisata melalui Digitalisasi Berbasis Sistem Informasi Smart Religious Tourism (SRT) untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisatawan Kota Batam”, yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikdisaintek) melalui skema Hibah Penelitian Fundamental Reguler (PFR).
Pendanaan penelitian ini mengacu pada Kontrak Induk Nomor 134/C3/DT.05.00/PM/2025 tanggal 28 Mei 2025 dan Kontrak Turunan Nomor 019/LL17DT.05.00/PM/2025 tanggal 2 Juni 2025.
ReligiGo diharapkan menjadi pijakan awal menuju pengembangan ekosistem wisata religi yang lebih modern dan terintegrasi di Kota Batam. Dengan hadirnya terobosan ini, ITEBA kembali membuktikan komitmennya sebagai institusi yang tidak hanya mendidik, tetapi juga melahirkan inovasi berbasis kebutuhan masyarakat—sejalan dengan visi untuk menjadi pusat unggulan dalam teknologi dan rekayasa di kawasan Kepulauan Riau.(r/adv)
