BATAM (Mk.com) – Dalam rangka mempersiapkan Batam menuju kota zero (nol) angka stunting Tahun 2025, Pemerintah Kota Batam menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pelaksanaan Rembuk Stunting Tingkat Kelurahan dan Kecamatan se Kota Batam. Rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M. Pd.
“Pesan Bapak Wali Kota Batam, Muhammad Rudi agar melalui ini kita dapat mengendalikan angka stunting, sehingga tahun 2025 mendatang Batam bisa nol angka stunting,” kata Jefridin, di Kantor Walikota Batam, Senin (29/1/2024).

Berdasarkan strategi nasional percepatan penurunan stunting, pilar 1 yakni peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan daerah perlu melakukan rembuk stunting mulai dari tingkat Kelurahan sampai Kota.
“Ini perlu jadi perhatian bagi Pak Lurah dengan Kepala Puskesmas serta semua yang terlibat, Dinas Kesehatan, Bapelitbangda,” tegas Jefridin.
Dengan mengetahui bagaimana kondisi dan perkembangan stunting ditiap Kelurahan, maka Pemerintah Daerah akan lebih mudah dalam menyusun strategi dan rencana mengatasi stunting, yang kemudian dapat dianggarkan pada Tahun Anggaran 2025.
“Tujuannya untuk membahas perencanaan dan kemajuan intervensi penurunan stunting. Harus ada program dan cara mengatasinya sehingga ibu hamil benar mengikuti arahan,” jelas Jefridin.
Berdasarkan hasil EPPGMB (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Kota Batam Tahun 2023 mengalami penurunan, dari total balita stunting tahun 2022 sebanyak 1.441 menjadi 1.022 pada tahun 2023.
“Allhamdulilah berkat kolaborasi dan koordinasi bapak dan ibu memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya.
Pada Tahun 2023 terdapat 24 Kelurahan yang ditetapkan sebagai Lokus Penurunan Stunting. Terdapat 16 Kelurahan Lokus yang berhasil menurunkan stunting, dan 7 Kelurahan berhasil meraih angka nol stunting.
“Oleh karena itu harus ditetapkan data sasaran dan program yang akan dilakukan, tolong menjadi perhatian seluruh pihak. Program kegiatan disusun bersama Lurah, Camat dan Kepala Puskesmas, kemudian diusulkan pada dokumen perencanaan,” tutup Jefridin.(r)






Comment